Tiga Perguruan Tinggi di Wacanakan Jadi Satu Di Batanghari

Selasa, 05 Februari 2019 - 20:01:38


Ilustrasi
Ilustrasi /

 

Radarjambi.co.id - MUARAABULIAN - Badan pengurus yayasan YPSBR berwacana untuk menyatukan tiga perguruan tinggi yang ada di Batanghari menjadi satu universitas.

Bersatunya, tiga perguruan tinggi ini diharapkan, membuat minat calon mahasiswa untuk mendaftar lebih baik.

Hal ini seperti diungkapkan Wakil Ketua Badan Pengurus Yayasan YPSBR Batanghari, Hayatul Islami, yang menyebutkan memungkinan untuk menyetukan tiga perguruan tinggi tersebut sesuai dengan peraturan menteri. Kini, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait.

Untuk diketahui, adapun tiga perguruan tinggi di Kabupaten Batanghari, yang diwacanakan untuk disatukan menjadi universitas adalah Akper YPSBR, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Graha Karya Muarabulian dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Muarabulian.

Dirinya kembali menjelaskan, aktifitas perkuliahan di Akademi Keperawatan (Akper) YPSBR) Batanghari terpaksa ditutup disebabkan karena mininnya yang mendaftar.

“Iya, saat ini aktifitas perkuliahan di Akper terhenti, karena tidak ada yang mau kuliah di perguruan tinggi tersebut,” ujarnya.

Pada penerimaan mahasiswa tahun ajaran baru yang lalu, hanya terdapat empat orang calon mahasiswa yang mendaftar di Akper YPSBR . Sehingga pihak perguruan tinggi mengambil keputusan untuk mentransfer empat orang calon mahasiswa tersebut ke Jambi.

Hayatul mengatakan, yang terhenti hanya aktifitas perkuliahan, namun perguruan tingginya tidak tutup.

Karena dalam satu periode akreditasi berlaku selama lima tahun. Sementara akper YPSBR pada tahun 2017 yang lalu baru saja mendapatkan akreditasi C. 

“Setiap tahunnya kita selalu berusaha menjaring mahasiswa, namun untuk dua tahun terakhir mahasiswa yang mendaftar tidak mencukupi untuk biaya operasional perkuliahan,” kata Hayatul.

Menurut dia, , minimnya mahasiswa yang mendaftar tersebut disinyalir oleh minimnya gairah calon mahasiswa yang mendaftar kuliah disektor kesehatan. Karena hampir perguruan tinggi kesehatan saat ini alami hal yang sama.

 

 

Reporter : Didi

Editor     : Ansori